“WEB SEMINAR NASIONAL CREATIVEPRENEUR 2020”

Assalamu’alaikum wr.wb. Apa kabar semua, semoga selalu baik-baik saja. Pasti kalian sudah mengetahui apa itu SCP dan merasa bingung dengan judul diatas. Sehingga menimbulkan banyak pertanyaan, mengapa Seminar Creativeprenur atau yang biasa kita kenal dengan SCP, sangat berbeda dari tahun sebelumnya.

Oke oke, untuk menjawab rasa penasaran teman-teman yang membaca ini, saya selaku ketua pelaksana WEB SCP 2020, akan bercerita tentang kisah yang sangat berkesan serta penuh perjuangan bagi kami (Panitia Pelaksana WEB SCP 2020), hmm mungkin lebih kearah bercerita atau istilah nya curhat sih, selamat membaca.

 

“Takdir untuk berjuang kembali”

Berawal dari ketidaksengajaan, entah kenapa kami (Wildan, Azi, Anggie) terpilih kembali di Rapat Kerja HIMABI untuk menjadi panitia pelaksana pada salah satu program kerja tahunan HIMABI, yaitu SCP 2020. Dimana sebelumnya kami bertiga merupakan panitia pelaksana juga di SCP 2019. Mungkin dari diri kami masing-masing, memang sudah ada niatan dan kembali menjadi bagian dari SCP kembali. Tapi kali ini berbeda, dimana kami bertiga merupakan panitia pelaksana inti, yang merancang atau mengkonsep tentang SCP seperti apa yang  mau kami bawakan di tahun 2020 ini.


“Berusaha melawan keadaan”

“Menjadi lebih baik, daripada sebelumnya”, itulah kalimat yang mewakili tentang bagaimana  SCP yang ingin kami bawakan. Namun keadaan sangat berbeda dari sebelumnya, dimana tahun 2020 merupakan tahun yang bisa dibilang sangat suram, karena di tahun 2020 muncul sebuah wabah penyakit bernama Virus Corona atau yang biasa disebut dengan Covid-19, yang menyerang kehidupan manusia di seluruh dunia. Hal ini sangat berdampak pada kegiatan yang ada maupun keberlangsungan hidup manusia. Sehingga pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberbagai daerah dan melakukan social distancing serta berbagai aktivitas terpaksa harus dilakukan secara online (Work from home).

Dengan adanya kejadian itu, kami pun hanya bisa berinteraksi secara online karena berada di kampung halaman masing-masing. Interaksi secara online sangat kurang mendukung bagi kami, karena selain tanggung jawab yang ada di SCP ini, kami pun juga memiliki tanggung jawab dirumah masing-masing, sehingga kami sangat susah dalam hal komunikasi. Tapi, hal itu bukan jadi penghalang bagi kami untuk tetap menjalankan SCP, kami meluangkan waktu untuk rapat bertiga, merancang konsep, membuat banyak plan, mengevaluasi SCP tahun lalu, dan kami pun memutuskan tetap ingin melaksanakan SCP secara offline. Karena kami mengira, sebelum kegiatan SCP tiba, pandemi Covid-19 akan berakhir.

Beberapa bulan berlalu, konsep kami pun dibilang cukup matang, yaitu untuk melakukan SCP secara offline. Namun keadaan berkata tidak, karena pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Disisi lain, kegiatan SCP yang telah ditetapkan tanggalnya sudah mulai dekat. Kami pun khawatir akan hal itu, akhirnya kami pun berdiskusi dengan para pengurus HIMABI 2020. Banyak pertimbangan untuk menjalankan SCP secara offline dan resiko nya pun cukup besar, kami pun lebih mengecilkan ekspetasi kami tentang SCP kali ini. Akhirnya hasil diskusi pun memutuskan, bahwa SCP tahun ini akan dilakukan secara online.

Kami pun mulai merancang kembali konsep baru untuk melaksanakan SCP secara online. Berbagai cara kami pikirkan agar SCP kali ini terlaksana, seperti mencari banyak referensi yang kami tonton di Youtube, tentang bagaimana cara membuat kegiatan secara online yang berbasis edukasi. Akhirnya kami menetapkan untuk tetap menjalankan  konsep offline, tetapi di kemas secara online. Nah dari konsep online tersebut kami berunding kembali dengan pengurus HIMABI tentang penamaan SCP kali ini yang dimana konsepnya berbeda dari sebelumnya. Dan pada akhirnya, terbitlah nama kegiatan ini, yaitu Web Seminar Nasional Creativepreneur  2020, dengan tema “Visi Digitalisasi Bisnis di Era Industri Kreatif 4.0”


“Creative Team”

Awal perekrutan yang penuh drama dari kami panlak inti. Karena ada beberapa pertimbangan yang harus ditentukan baik itu dari segi skill atau sikap masing masing individu. Pertimbangan yang paling mendasar adalah merekrut koordinator dari anggota baru HIMABI yaitu Angkatan 2019, karena minimnya pengalaman menjadi seoraang koordinator serta minimnya rasa memiliki tanggung jawab lebih di sebuah program kerja. Disisi lain, ketika ingin merekrut anggota Angkatan 2018 juga ada pertimbangan lagi yaitu tidak ada lagi kesempatan untuk memberikan sedikit pengalaman dan pembelajaran mengenai hiruk pikuk untuk menjalankan program kerja. Nah dari sini kami memutuskan dan menimbang untuk memilih Angkatan 2019 menjadi koordinator di Web SCP 2020. Dalam hal ini pasti ada pembicaraan dari pengurus HIMABI, tapi kami dari panlak inti meyakini bahwa kami bisa membimbing, dan mereka pun bisa sama-sama belajar agar dapat terjalankannya program kerja ini.

            Creative Team, mungkin itulah sebutannya. Berikanlah aku 10 pemuda maka akan ku guncangkan dunia, begitulah kutipan dari tokoh proklamator Indonesia yaitu Bapak Ir. Soekarno. Hal inilah yang menjadi acuan bagi kami, 10 pemuda pemudi yang siap untuk merubah segalanya. Setelah Creative Team terbentuk, masing masing dari kami siap untuk membantu dan siap untuk bekerja sama walaupun terpisah oleh jarak dan waktu. Creative Team terdiri dari 3 orang Panlak inti yaitu Wildan (Ketuplak), Azi (Sekretaris), dan Anggie (Bendahara). Tanpa mengurangi rasa hormat, disini kami juga memperkenalkan para Koordinator Web SCP tahun ini yaitu Kordinator Acara (Awaliyah), Kordinator Humas (Evi), Kordinator Perlengkapan (Nia), Kordinator Marketing (Rika), Kordinator Publikasi dan Dokumentasi (Anggrai), Kordinator Ticketing (Ariska), dan Kordinator Lapangan (Syam).

            Kami dilahirkan dari Rahim yang berbeda, kami lahir bukan menjadi beban keluarga, dan mungkin kami juga berbeda dari segi sudut pandang dan pola pikir masing masing individunya, disini kami disatukan dalam satu kesatuan dan satu wadah demi tercapainya suatu tujuan yaitu terjalankannya Program Kerja Web SCP 2020 ini.  Kita bisa selagi kita mampu, kita gagal ketika kita tidak mau mencoba, tanpa kita siapa lagi yang akan menjalankannya. Kalimat tersebut mungkin selalu teringat di kepala para Panitia Pelaksana yang tidak berhenti untuk berupaya menjalankan proker Web SCP 2020 ini.

            Kami panlak inti pun mulai menjelaskan kepada para koordianor mengenai konsep serta pembawaan seperti apa yang ingin di sajikan pada Web SCP 2020 kali ini. Dengan berbekal pengalaman panlak inti di program kerja SCP 2019, kami menceritakan kepada mereka tentang bagaimana menjalankan kegiatan SCP sebagai seorang koordinator yang memegang tanggung jawab, menceritakan keluh kesahatau suka duka kami selama menjadi koordinator, serta tak lupa juga menjelaskan jobdesc dari masing-masing koordinator kepada mereka. Kami panlak inti bukan koordinator yang terbaik pada masanya, tetapi kami yakin, generasi baru akan jauh lebih baik daripada sebelumnya.

 

“Keadaan bukan menjadi hambatan, namun jadikan hambatan uintuk menguji kemampuan”

   

               Rapat demi rapat telah kami lalui bersama, mulai dari membangun chemistry, mengerjakan jobdesc masing-masing, adanya perdebatan, dan kembali menyatukan pemikiran kembali, serta masih banyak lagi. Indah rasanya apabila kami bisa langsung bertemu dan saling curhat, namun keadaan membuat kami hanya bisa berkomunikasi melalui teknologi. Hingga akhirnya mulai bermunculan hal-hal yang tidak kami inginkan. Sebuah masalah, dua buah masalah, tiga buah masalah dan seterusnya selalu berdatangan. Namun kami percaya, perjuangan tidak akan seru apabila tidak adanya masalah. Kami pun mulai memperbaiki nya, dari komunikasi kami sendiri, sampai hal-hal yang masalahnya kecil yang kemungkinan akan menjadi masalah besar bagi kami.

            Masalah yang sangat berkesan bagi kami yaitu mengenai dana. Dimana kami ingin menjalankan kegiatan Web SCP ini, tetapi kami tidak memiliki cukup dana untuk menjalankannya. Kami berpikir keras untuk mendapatkannya, dan selalu berusaha semaksimal mungkin. Satu persatu sponsor kami kunjungi untuk mengajukan proposal kegiatan kami. Perjalanan jauh, sinar matahari yang menyengat, hingga hujan yang sedikit menghambat petualangan kami, telah kami lalui bersama demi terjalankannya kegiatan ini. Berharap bisa mendapatkan tambahan keuangan, namun realita tidak mendukung ekspetasi kami. Banyak sponsor yang menolak pengajuan proposal dari kami, karena beberapa dari mereka juga terdampak oleh keadaan. Plan demi plan ingin kami lakukan, contohnya seperti Plan usaha dana atau jualan, namun kami pun juga tidak bisa menjalankannya, karena keadaan saat itu adalah lockdown yang dilakukan oleh pemerintah. Akhirnya demi tetap menjaga keselamatan teman-teman dari Covid-19, plan itupun hanya angan-angan bagi kami.

                

            Akhirnya kami kembali berpikir keras, dan memutuskan untuk mengajukan kerja sama dengan pihak Program Studi, dengan harapan bisa membantu dalam hal mengatasi masalah kami. Akhirnya setelah melalui perbincangan kami dengan pihak prodi, kegiatan kami pun mulai ada titik terang dengan adanya kerja sama dengan pihak prodi.

 

“Perjuangan tidak mengkhianati hasil”

            Waktu berlalu sangat cepat, tak terasa kegiatan yang kami tetapkan tanggalnya mulai dekat. Perasaan gugup pun menghampiri kami semua. Entah kenapa, kami merasa seperti belum siap untuk melakukannya. Namun dengan membulatkan tekad dan keyakinan kami, bersama-sama kami yakin kegiatan kami akan berjalan dengan lancar. Dan kami pun juga sangat senang, karena banyak orang yang ikut mendaftar dimana bukan hanya dari daerah sendiri saja, melainkan banyak juga yang ikut dari luar daerah lain.


            Setelah berbulan-bulan kami berjuang, hari kegiatan pun telah tiba. Ada panitia yang datang secara offline maupun menyaksikan secara online. Sebelum kegiatan kami berkumpul bersama, sedikit membahas teknis acara, memanjatkan do’a, serta melakukan tos bersama. Lalu acara pun dimulai.

            Ketika acara berlangsung, ada kekhawatiran yang mampir di benak kami. Yaitu mengenai jaringan yang tersedia apabila terjadi down bahkan sampai hilang, karena acara kami berlangsung hampir 3 jam dan itupun dilakukan secara livestreaming. Sebenarnya kami sudah ada plan untuk mengatasi hal itu, tapi entah kenapa hal itulah yang sangat-sangat paling menakutkan bagi kami di hari itu. Kami pun tetap berusaha berpikir positif, dan berharap itu tidak terjadi.

         

            Syukurnya, hal itu tidak muncul di acara kami. Hingga hampir 3 jam lamanya, tibalah kami di pengujung acara yang mulai membuat perasaan kami tenang akan perihal jaringan tadi, dan akhirnya acara pun selesai. 21 November 2020, kegiatan Web Seminar Nasional Creativepreneur 2020 dengan tema Visi Digitalisasi Bisnis di Era Industri Kreatif 4.0 yang di saksikan oleh kurang lebih 2.500 orang, SUKSES!!

            Kami Creative Team yang datang secara offline pun berkumpul, saling menatap, dan bertanya-tanya, “apakah ini yang dinamakan perjuangan?”. Rasa senang dan bahagia pun terasa pada kami saat itu. Hingga rasa tangis pun mulai muncul. Tangis ini bukan tangisan sedih, melainkan sebuah tangisan haru tentang apa yang kami lakukan selama ini, dan tentang hal-hal apa yang telah kami lewati bersama-sama. Dan kami yakin, ini tidak berlaku pada yang datang secara offline saja, Cretive Team yang menyaksikan secara online pun juga merasakannya.

 

“Thank’s”

            Kami Creative Team Web SCP 2020 mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia HIMABI yang selalu membantu kami, dan terima kasih juga kepada kakak-kakak pengurus yang selalu ada untuk kami, ketika kami dalam kesulitan.

            Tak lupa juga, kami panlak inti mengucapkan terima kasih banyak kepada para koordinator Web SCP 2020 kali ini (Nia, Evi, Riska, Rika, Awal, Anggrai, dan Syam). Terima kasih telah berjuang bersama, selalu sabar, selalu ada, serta memberikan kinerja yang maksimal untuk kesuksesan acara kita. Kami harap dari kalian akan menjadi the next creative team selanjutnya. Semoga ilmu yang kalian dapatkan, bisa kalian salurkan lagi ke generasi selanjutnya. Dan kami panlak inti mohon maaf apabila kami banyak salah ketika membimbing kalian. Terima kasih untuk kalian semua, dan ditunggu cerita kalian…. 

            Dan terima kasih juga kepada para pembaca setia blog HIMABI FISIP ULM, sekian cerita dari kami. Kami Creative Team Web Seminar Nasional Creativepreneur 2020 sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada semuanya. Kami pamit undur diri, wassalam…

“Keadaan jangan dijadikan suatu alasan, untuk membatasi kreatifitas kalian”

-WR-

           

           

Komentar

Postingan Populer